KORBAN tewas akibat topan Haiyan meningkat dengan cepat dan pemerintah memperingatkan jumlah korban tewas bisa di atas 10.000 orang, seorang pejabat Filipina mengatakan.
Pemerintah setempat mengatakan pada Ahad kemarin (10/11/2013) bahwa setidaknya tiga ratus orang telah dikonfirmasi tewas dan 2.000 lainnya dilaporkan hilang di Pulau Sahmar Filipina tengah.
Para korban tewas itu merupakan tambahan 10.000 orang yang diyakini tewas di kota Tacloban timur di Pulau Leyte.
Korban tewas dengan cepat meningkat di Filipina dengan semakin banyak mayat ditemukan di antara puing-puing bangunan yang hancur akibat terjangan badai.
Di beberapa daerah, massa korban badai menjarah truk yang berisi makanan, tenda dan air. Ratusan polisi dan tentara terpaksa dikerahkan untuk memulihkan ketertiban.
Topan Haiyan, mungkin salah satu topan paling kuat yang telah menimpa Filipina, yang mengakibatkan rumah hancur, memicu tanah longsor, banjir serta memutuskan aliran listrik dan komunikasi di enam pulau Filipina tengah, Jumat lalu.
“Ini adalah kehancuran dalam skala besar. Ada mobil yang terlempar jauh dan jalanan penuh dengan puing-puing bangunan,” kata Sebastian Rhodes Stampa, kepala tim koordinasi pengkajian bencana PBB di Tacloban.
“Terakhir kali saya melihat bencana skala besar seperti ini adalah pasca tsunami Samudera Hindia,” ujarnya, mengacu pada bencana Tsunami tahun 2004 yang menewaskan sekitar 220.000 jiwa.
Rata-rata 20 topan melanda Filipina setiap tahunnya. Pada Desember 2011, Topan Washi merenggut nyawa 1.200 orang, 300.000 terluka dan menghancurkan lebih dari 10.000 rumah.[fq/islampos/prtv]
0 komentar:
Speak up your mind
Tell us what you're thinking... !